Eropa secara geologis dan geografis adalah sebuah semenanjung atau dataran (jazirah) yang masuk dalam benua yaitu Asia, namun penduduk dataran eropa enggan disebut orang asia dan memilih menyebut dataran mereka sebagai Benua Eropa. Pemisahannya sebagai benua lebih dikarenakan oleh perbedaan budaya. Batas utara adalah Samudra Arktik, di barat adalah Samudra Atlantik, dan di selatan dibatasi oleh Laut Tengah. Batas timurnya masih belum jelas karena pemisahan benua ini sendiri diawali oleh faktor kebudayaan.
Benua atau yang lebih tepat dataran ini dinobatkan sebagai benua terkecil kedua setelah Australia dengan luas 22.845.000 km² sedangkan bila dihitung dari populasinya, benua ini terletak di urutan ketiga dengan populasi terbanyak (di bawah Asia, dan Afrika) dengan 747,6 juta jiwa pada tahun 2020 atau sama dengan seperdelapan penduduk dunia. Benua Eropa secara astronomis terletak di 35° LU - 71° LU dan 11° BB - 66° BT.
Eropa memiliki sejarah kebudayaan, dan ekonomi yang panjang, dimulai dari Palaeolitik. Penemuan terakhir di Monte Poggiolo, Italia, dari ribuan batuan buatan tangan yang ditanggal karbon sejauh 800.000 tahun lalu, memberikan sebuah bukti penting.
Awal dari budaya demokratik dan individualistik Barat sering kali dikatakan berasal dari Yunani Kuno, meskipun beberapa pengaruh lainnya, seperti Kristen, juga turut mempunyai andil atas penyebaran konsep seperti eglitarianisme, dan keuniversalan hukum.
Kekaisaran Romawi membagi benua sepanjang Rhine, dan Danube selama beberapa abad. Mengikuti penurunan Kekaisaran Romawi, Eropa mengalami kenaikan dari yang dikenal sebagai Zaman Migrasi. Periode tersebut dikenal sebagai Zaman Kegelapan sampai ke Renaisans. Pada masa ini, komunitas monastik terisolasi di Irlandia, dan di beberapa tempat lain menjaga, dan mengumpulkan secara hati-hati pengetahuan tertulis yang telah dikumpulkan sebelumnya. Renaisans dan Monarki Baru menandakan mulainya periode penemuan, eksplorasi, dan peningkatan dalam pengetahuan ilmiah. Pada abad ke-15Portugal membuka awal penemuan, yang diikuti oleh Spanyol. Kemudian Prancis, Belanda, dan Britania Raya turut bergabung dalam membangun kekaisaran kolonial besar dengan daerah kekuasaan yang luas di Afrika, Amerika, dan Asia.
Setelah masa penemuan, konsep-konsep demokrasi mulai menemukan pengaruhnya di Eropa. Perjuangan-perjuangan untuk memperoleh kemerdekaan muncul, terutama di Prancis pada periode yang dikenal sebagai Revolusi Prancis. Ini mengakibatkan pergolakan yang besar di Eropa karena ide-ide yang revolusioner ini menyebar ke sepanjang benua. Kebangkitan demokrasi menyebabkan bertambahnya tekanan di Eropa selain tensi-tensi yang telah ada karena persaingan di Dunia Baru. Dari semuanya, konflik yang paling terkenal adalah saat Napoleon Bonaparte merebut kekuasaan, dan membentuk Kekaisaran Prancis yang jatuh tak lama kemudian. Setelah peristiwa-peristiwa ini, Eropa perlahan-lahan menjadi stabil, namun sisa-sisa dari konsep periode lama telah mulai runtuh.
Eropa memiliki perkumpulan negara-negara Eropa yang dikenal sebagai Uni Eropa yang sekarang ini memiliki 27 negara anggota, dan masih terus berkembang.
map Eropa yang dapat diklik[1] (legenda:
biru = negara yang masuk baik Eropa maupun Asia; hijau = terkadang dimasukkan ke dalam Eropa, tetapi secara geografis di luar batas Eropa)
1 Kemerdekaan Kosovo, hanya diakui oleh sebagian kecil negara di dunia. 2 Sebagian dari Azerbaijan, dan Georgia terletak di Eropa dengan dasar definisi batas antara Eropa, dan Asia, yaitu pucak Pegunungan Kaukasus. 3 Wilayah Kazakhstan di Eropa terdiri dari bagian barat Sungai Ural, dan Emba. 4 Wilayah Rusia di barat Pegunungan Ural dianggap bagian dari Eropa.
Binatang, dan tumbuhan Eropa sangat dipengaruhi oleh keberadaan, dan kegiatan manusia, karena mereka telah hidup berdampingan dengan masyarakat bercocok tanam selama ribuan tahun. Kecuali di Skandinavia, dan Rusia (dan hutan-hutan lindung), daerah yang belum terjamah manusia jarang dijumpai di Eropa.
Delapan puluh sampai sembilan puluh persen Eropa dulunya adalah hutan. Hutan-hutan ini menyebar dari Laut Mediterania sampai Samudra Arctic. Meskipun begitu hampir separuh hutan awalnya telah menghilang setelah kolonisasi selama berabad-abad. Sekarang ini Eropa masih memiliki seperempat dari seluruh hutan dunia—hutan separ Skandinavia, hutan tusam yang luas di Russia, hutan hujankastanyaKaukasus, dan hutan pasang gabus di Mediterania. Sekarang ini penebangan hutan telah dihentikan, dan banyak pohon-pohon ditanam. Negara dengan hutan terkecil adalah Irlandia (8%) sedangkan negara dengan hutan terluas adalah Finlandia (72%).
Referensi
^The map shows one of the most commonly accepted delineations of the geographical boundaries of Europe, as used by National Geographic and Encyclopaedia Britannica. Whether countries are considered in Europe or Asia can vary in sources, for example in the classification of the CIA World Factbook or that of the BBC.